Jarang yang tahu, inilah monumen-monumen bersejarah yang ada di Kota Makassar

Berkunjung ke kota Makassar, wisatawan biasanya langsung teringat tentang keindahan Pantai Losari yang sudah menjadi ikon kota Anging Mamiri ini. Namun selain itu, ada sejumlah tempat lain di Makassar yang merupakan monumen bersejarah dan punya cerita tersendiri dalam perjalanan Makassar dari waktu ke waktu. Meski tidak terlalu jauh terkenal dan sudah tidak terawat, tapi tempat ini layak dikunjungi sebagai bagian menengok warisan sejarah Makassar di masa lalu. 

Monumen Mandala



Monumen Mandala atau Monumen Pembebasan Irian Barat terdiri merupakan bangunan menara berbentuk segi tiga sama sisi yang menjulang sekitar 75 meter. Layaknya Monas di Indonesia bagian timur. Segi tiga merupakan simbol dari Tri Komando Rakyat (Trikora). Monumen Mandala dibangun sebagai pengingat Operasi Trikora, yakni konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat pada tahun 1961.

Monumen Emmy Saelan



Monumen ini dibangun pada 1985 dan diresmikan Menko Polkam saat itu, Surono Reksodimedjo. Dibangun untuk mengenang Emmy Saelan, pahlawan nasional Indonesia yang gugur saat bertempur melawan Belanda pada usia 22 tahun. Monumen berbentuk tiga pilar asimetris, yang pada bagian ujung atasnya runcing. Di tempat ini, Emmy Saelan bersama pejuang lain termasuk Wolter Robert Monginsidi melakukan aksi long march menuju Polongbangkeng, Takalar. Namun dia gugur tertembak saat diadang tentara Belanda.

Monumen Laskar Pemberontakan Harimau



Tugu berbentuk seekor macan jantan ini kurang dikenal, bahkan oleh masyarakat Makassar sendiri. Diresmikan pada 1985 Oleh Menko Polkam Surono Reksodimedjo, tugu ini menggambarkan kegigihan pasukan pemberontak Harimau Indonesia di Ujung Pandang. Kelompok kelaskaran itu merupakan gerakan perjuangan rakyat yang sangat ditakuti Belanda, karena sepak terjangnya dalam bergerilya kota.

Monumen Korban 40 Ribu Jiwa



Monumen ini berdiri sebagai pengingat peristiwa tahun 1946 hingga tahun 1947 silam. Di mana pada saat itu menjadi lembaran kelam bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Konon sebanyak 40 ribu jiwa orang tewas dibantai oleh pasukan belanda, yang dipimpin oleh Kapten Raymond Paul Piere Westerling dalam sebuah operasi penumpasan pemberontak.

Tugu Tentara Pelajar



Tugu ini didesain mirip dengan pejuang yang sedang mengangkat senjata. Dibangun untuk mengenang sekelompok orang muda yang disebut dengan Tentara Pelajar. Mereka adalah pelajar/mahasiswa pejuang kemerdekaan yang ikut dalam menegakkan amanat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Dimana mereka berjuang dalam rentang waktu Juni 1946 – akhir Desember 1949. Pada prasasti di bawah tugu terdapat kalimat semboyan “Merdeka ataoe Mati” serta “Sekali Merdeka Tetap Merdeka”.

Tugu Pahlawan Indonesia



Tugu ini berupa pilar silinder setinggi sekitar lima meter. Diresmikan pada 2003 oleh Mayjen TNI Purn Andi Mattalatta atas nama sesepuh pejuang kemerdekaan Indonesia. Tugu Pahlawan Indonesia dibangun di atas lokasi yang menjadi lokasi pendaratan pasukan TNI, usai pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 1949. Di tempat ini terjadi pertempuran dahsyat, saat TNI dicegat oleh KNIL dan NICA. Tugu ini berada tepat di seberang pintu masuk benteng Fort Rotterdam.

Artikel lain :
Inilah fakta ilmiah tentang Al Quran sebagai obat ketenangan jiwa  
Subhanallah, pria ini tetap mampu menjadi Hafiz Quran meski usianya mencapai 70 tahun  
Mengenal sosok guru Imam Lapeo dan perkembangan Islam di Tanah Mandar  

SHARE THIS

Author: